News & Research

Reader

Realisasi APBN Hingga Maret 2024 Masih Surplus 0,04% Terhadap PDB RI
Friday, April 26, 2024       13:28 WIB

Ipotnews - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, anggaran pendapatan dan belanja negara ( APBN ) masih mengalami surplus sebesar Rp8,1 triliun hingga Maret 2024.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan APBN mencatatkan surplus yang setara dengan 0,04% terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional pada Maret lalu.
" APBN terlihat cukup positif, meskipun kita juga tetap waspada," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa edisi April 2024, di Jakarta, Jumat (26/4) via YouTube.
Dengan demikian, nilai suprlus kas negara itu tercatat terus menurun. Berdasarkan data APBN sebelumnya, per 15 Maret lalu, nilai surplus masih mencapai Rp22,8 triliun atau setara 0,10% PDB.
"Penurunan suprlus itu disebabkan oleh realisasi pendapatan negara yang menurun," tambah Sri Mulyani.
Tercatat, raelisasi pendapatan negara sebesar Rp620,01 triliun, setara dengan 22,1 persen dari target APBN . Nilai itu lebih rendah 4,1% dari posisi yang sama tahun lalu (year on year/yoy).
Bendahara negara menjelaskan, penurunan itu utamanya disebabkan oleh tingginya laju pertumbuhan pendapatan atau high base effect yang terjadi pada tahun lalu. Pada tiga tahun terakhir, pendapatan negara mencatatkan pertumbuhan yang signifikan, sehingga terjadi normalisasi pada tahun ini.
"Jadi walaupun kita memahami ada koreksi kita tetap hati-hati," ucap Sri Mulyani.
Di sisi lain, realisasi belanja negara telah mencapai Rp 611,9 triliun, atau setara 18,4% dari pagu APBN . Nilai itu melesat 18% dari periode yang sama tahun lalu. "Berarti ada belanja-belanja frontloading seperti belanja Pemilu," ungkap Sri Mulyani.
Dengan perkembangan tersebut, APBN pun masih mencatatkan surplus keseimbangan primer sebesar Rp122,1 triliun. Keseimbangan primer merupakan total pendapatan negara dikurangi pengeluaran negara, di luar pembayaran utang.
"Posisi total APBN kita masih surplus Rp 8,1 triliun atau 0,04% GDP, dari sisi keseimbangan primer surplus Rp122,1 trililun," pungkas Sri Mulyani.
(Adhitya)

Sumber : admin

powered by: IPOTNEWS.COM